
Ilustrasi/IST/NET
“Semuanya akan dibangun drenase. Kalau sudah ada pun tetap kami akan lakukan pembangunan,” kata Iwan kepada Banpos, Jumat (2/2/2018).
Drainase bertujuan untuk mengurangi genangan air yang muncul kala turun hujan.
“Kan drainasenya langsung mengaliri air ke irigasi atau langsung ke sungai,” ucapnya.
Adapun dari jumlah 30 titik pembangunan drenase tersebut, kata Iwan enam titik di Kecamatan Cipocokjaya, lima di Kasemen, lima di Serang, tiga di Walantaka, empat di Curug dan tujuh di Taktakan.
Ia pun menyebutkan dalam pembangunan tersebut membutuhkan anggaran total sekitar Rp 9,25 miliar yang dialokasikan dari APBD Kota Serang 2018. “Setiap titik berbeda anggarannya, pengerjaannya harus selesai tahun ini juga,” ujarnya.
Kalau untuk potensi yang saat ini masih banyak yang tergenang parah, ia mengatakan berada di Kecamatan Serang. Karena, lanjutnya di daerah tersebut sudah lokasi padat bangunan, drenase pun banyak yang tersumbat.
“Yang sering genangan daerah Trondol, sekitar Rau, Kidang dan Cimuncang. Kalau debit air tinggi banjir. Persoalan dengan banyaknya bangunan yang berdiri diatas pondasi saluran sehingga menyempit saluran dan pola masyarakat membuang sampah ke saluran,” ungkapnya.
Dalam realisasi pembangunan, menurutnya harus melakukan dua hal, yaitu pematokan dan bekerjasama dengan pihak kelurahan yang ada di masing-masing kecamatan. “Harus dipatok hal itu selain untuk menjaga aset Negara dan menjaga drainase. Tahun ini langsung aksi akan mengundang kelurahan,” tandasnya.(CR-01)